Sabtu, 12 September 2009

Calon Bupati Dompu Yang "Orang Biasa"

Orng biasa adalah sosok manusia yang tidak memliki kehendak yang luar biasa atau tidak biasa, parameter tindak, pikir dan aksinya biasa biasa saja alias datar2 saja, tidak obsesif alias wajar2 saja, tidak gegabah tapi lurus lurus saja,,, nah kehendak orang biasa nampaknya lebih manusiawi dibanding orang2 luar biasa dan orang2 yang tidak biasa...
nah pembaca sekalian,, bagaimana pendapat kita tentang sosok calon Bupati yang dari "Orang Biasa" ini....?


Obrolan obrolan tentang calon bupati 2010, masih membincang soal figure yang muncul ada yang keturunan baik, ada yang gagah berani, ada yang kaya, ada yang terkenal dan ada pula yang berpengalaman. Satu sama lainnya belum menunjukan figure yang sederhana juga komprehnsif dan sudah barang tentu semua calon tersebut “is not Perfect in all”….
Tapi disela sela masyrakat poltik yang hobby diskusi politik ada Orang Biasa yang tidak di omongin oleh para elite tapi kerap menjadi objek eksploitasi politk kepentingan, nah bagaimana kalau Orang Biasa ini menjadi Calon Bupati Dompu Periode 2010 - 2014
Mengapa Orang Biasa…? Karena ;
1. Orang Biasa menghormati orang biasa lainnya, maka hal yang pertama dia lakukan ketika menjadi Bupati Dia akan membuka pintu pendopo dari berbagai macam masukan masyarakat biasa… karena pendopo adlah rumah rakyat yang biasa…
2. Orang Biasa pasti akan tampil apa adanya dan bukan ada apanya,, jikalau orang biasa menjadi bupati maka dia akan tampil sederha sebagi Dou Dompu dan menghindari deal deal politik yang merugikan orang biasa lainnya, karena jabatan Bupati bagi Orang Biasa adalah sesutu yang biasa biasa saja dan tidak perlu di diramatisir dan disakralkan.
3. Orang Biasa pasti lurus lurus aja,,, dan tidak bengkok apa yang dikatakannya pasti dilakukan, karena tidak terbiasa bohong, tentu ketika menjadi bupati dia akan Jujur sebagaimana orang biasanya, karena bupati bukanlah ahli “silat lidah” atau silat lainnya..
4. Orang Biasa Pasti Melakukan apa adanya, berdasar hati dan sense lingkungannya, tentu ketika menjadi Bupati dia tidak akan “Lip Service” (janji saja) tapi menepati janjiya sebagaimana orang baisa, karena jabatan Bupati bukan sesuatu yang perlu dibangga banggakan dan bupati itu biasa biasa saja kok…
5. Orang Biasa tidak akan neko neko alias akan tampil apa adanya, maka jikalau jadi bupati dia tidak perlu akcesoris seperti pakaian dinas, mobil dinas dan fasilitas yang lain serba baru, tapi cukup cukup menikmati fasilitas yang biasa biasa saja. Karena Orang Biasa Tahu menjadi Bupati bukan ajang gaya gaya atau memperkaya diri
6. Orang Biasa Pasti akan senantiasa memperhatikan orang orang seperti apa adanya, karena tidak melihat sisi kepentingan untuk melanggengkan kekuasaan, maka ketika Orang Biasa Menjadi Bupati dia akan bebas kepentingan politik tapi hanya pada kepentingan bersama orang orang biasa saja. Karena jabatan Bupati bagi Orang Biasa bukan tahta tapi masalah kesempatan dan penghargaan yang iasa biasa saja.
7. Orang Biasa tidak berbuat sejauh perbuatanya dibutuhkan, maka jikalau Orang Biasa menjadi Bupati tidak akan berbuat sesuatu yang mubazir dan tidak bermanfaat untuk kepentingan orang Orang Biasa lainya. Karean bupati bagi orang biasa bukanlah ajang mengada ngada tapi biasa biasa aja jadi bupati apa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar